Seblak, Enak Sih Tapi…

Note:
Dikarenakan setiap harinya selalu ada 1-2 orang yang membaca tulisan ini, saya memutuskan untuk menulis ulang tulisan ini agar bisa dijadikan referensi yang lebih baik lagi. Semoga bermanfaat.

Seblak. Ya, makanan ini dikenal sebagai makanan yang enak dan murah. Dengan kisaran harga Rp6.000,00 sampai Rp12.000,00 kalian bisa mendapatkan satu porsi seblak kerupuk+telur orek. Seblak juga mudah didapatkan di pinggir jalan raya atau di tempat-tempat kuliner.

Image

Ada berbagai macam seblak yang biasa dijual, yaitu: seblak ceker, sayap, mie, bakso, sosis, kerupuk. Dan mungkin sekarang ini sudah banyak inovasi-inovasi baru yang dilakukan oleh para penjual seblak, sehingga menghasilkan sebuah resep yang baru.

Permasalahannya adalah penggunaan penyedap rasa pada proses pembuatannya. Suatu waktu saya pernah melihat proses pembuatan seblak di suatu kedai seblak di dekat rumah saya. Reaksi saya hanya bisa melongo, kaget juga ternyata penggunaan dari penyedap rasa ini saya rasa sangat berlebihan. Banyak sekali, tidak tanggung-tanggung. Mungkin tujuan untuk menciptakan suatu rasa yang enak. Padahal menurut medis, penggunaan penyedap rasa yang berlebihan, seperti yang kalian tahu, tidak baik untuk kesehatan.

Mengenai bahaya dari penyedap rasa ini, R. D. Ratnani (2009:21-22) memaparkan sebagai berikut.

Monosodium glutamat (MSG), telah digunakan sebagai bumbu penyedap selama puluhan tahun di Cina dan Jepang tidak ada efek buruk yang dilaporkan. Meskipun demikian , suatu sidroma restoran cina telah dilaporkan( Schaumberg ,1969). Gejala ini biasanya muncul setelah orang makan sup khusus Cina yang relatif banyak mengandung MSG. Reaksi hipersensitivitas yang muncul antara lain adalah rasa panas , rasa tertusuk-tusuk diwajah dan leher , dada sesak dll. Menurut Hiroshi Ohgura , dari The Horosaky University menyatakan bahwa pemberian jangka panjang pada tikus percobaan akan memberikan efek kehilangan penglihatan, menderita kelainan retina mata , dan kerusakan sel- sel syaraf mata .

Pada manusia efek yang terjadi dapat sama jika MSG dalam makanan dikonsumsi secara kronis. Bahan penyedap makanan MSG akan melekat pada sel retina mata dan menganggu kemampuan sel untuk memancarkan signal ke otak. Berdasarkan ketentuan  FAO/WHO konsumsi MSG yang diperbolehkan adalah 120 mg/kg perhari .

Peneliti lain yaitu John Onley pada tahun 1969 menyatakan bahwa mengkonsumsi MSG dosis tinggi yaitu sekitar 0,5 g/kg BB/hari akan memberikan efek kerusakan sel hipotalamus ( otak ) pada mencit. Pada binatang percobaan akan mengakibatkan gejala kerusakan sel syaraf otak, kerusakan retina mata , memicu cacat lahir, menginduksi kanker . Secara epidemiologis MSG dapat memicu terjadinya hipertensi, asma, diabetes militus, kelematan otot dan tulang .

Yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah kadar kolesterol dalam seporsi lemak. Harus berhati-hati, karena kadar kolesterol yang berlebihan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, serangan jantung, dan sebagainya. Sangat tidak cocok untuk dikonsumsi oleh manula.

Ya, memang pada akhirnya semua keputusan, apakah akan berhenti, mengurangi, atau melanjutkan mengonsumsi seblak, dikembalikan kepada diri masing-masing. Tapi ada satu tips: sayangilah tubuh kalian, karena itu adalah nikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada kalian. Dan di luar sana, ada orang-orang bernasib kurang beruntung yang menginginkan tubuh sehat seperti kalian.

Tinggalkan komentar